Kamis, 13 November 2008

I belive I can fly... Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh ManajemenQolbu.Com : Sahabat, saya memiliki seorang teman yang sedang menunggu sebuah momen,suatu momen yang ia sebut sebagai hari besarnya. Yap... momen yang ditunggu itu adalah hari wisudanya yang semakin dekat,... suatu momen yang menurutnya adalah suatu upaya rebranding, reenergizing, repositioning, relaunching (or whatever the name)of a new him. Ia begitu antusiasnya sehingga yang ada dalam benaknya adalah jika nanti telah wisuda maka saya harus bersiap untuk sesuatu yang lebih baik. Namun hingga kini ia selalu bingung apa yang akan disiapkannya untuk nanti, karena untuk nanti pun ia tidak tahu apa yang akan ia rumuskan sebagai tujuan hidupnya. Lalu saya bertanya apa esensi dari momentum itu? Ia bilang akan berusaha menjadi lebih baik dari dirinya yang sekarang, diamana kelak ia lebih dewasa, serta lebih bertanggung jawab. Ia berkata demikian karena ia sering dikritik karena selama ini ia kurang memperhatikan lingkungan dan kurang dewasa dalam menghadapi masalah, ia lebih seringkali menghindar daripada menyelesaikan masalahnya. Lalu saya bertanya lagi kalau hanya bercita-cita ingin lebih baik, kenapa tidak dimulai dari sekarang toh perubahan dapat dilakukan kapan saja. Mengapa harus menunggu momentum? Dan dari jawaban-jawabannya saya tahu bahwa ternyata pemilihan momentum tersebut hanyalah upaya untuk meneguhkan niatnya, ia mengumpulkan segenap kekuatan dan kepercayaan dirinya karena saat ini ia masih kurang percaya diri jika harus melakukan perubahan itu sekarang. Sahabat,kadang kala kita juga merasa seperti apa yang dirasakan teman saya tersebut, menunggu momen yang tepat untuk melakukan perubahan hanya karena kita tidak cukup percaya diri untuk berubah. Hal itu suatu hal yang wajar sebenarnya, godaan lingkungan memang seringkali merusak niat baik kita. Tapi bagaimana pun segala upaya harus dicoba, dimulai dengan peneguhan niat lalu mencoba untuk berubah, dan yang terpenting konsistensi dan berubahlah secara gradual hingga orang tidak terkejut melihat perubahan kita. Seekor anak elang yang dibesarkan oleh keluarga ayam selamanya tidak akan bisa terbang apabila mendengarkan keluarga ayam tsb. Jika ia mendengarkan kata hatinya dan mau bersungguh-sungguh belajar terbang maka ia akan tetap bisa terbang, meskipun ternyata ia anak ayam sebenarnya (ayam hutan bisa terbang karena lingkungan menuntutnya demikian). I belive I can fly... I belive I can touch the sky Think about it every night and day Spread my wings and fly away... Tapi yang terpenting adalah kita masing-masing harus memahami bahwa sebenarnya kita senantiasa dikejar waktu. Bisakah kita memastikan bahwa masih ada hari esok buat kita ? Bagaimana andaikata Alloh menakdirkan kita pulang esok hari ? Sedangkan perubahan yang kita cita-citakan belum terlaksana.Oleh karena itu tampaknya andai kita ingin berubah, maka berubahlah mulai saat ini walaupun perubahan itu bergerak dengan perlahan tapi dengan niat yang lurus, ikhtiar yang optimal dan senantiasa memohon kepada Alloh untuk dibimbing ke arah yang lebih baik ,Insya Alloh apa yang kita usahakan dapat menjadi amal. Semoga Alloh meneguhkan niat dan hati orang-orang yang mau berubah. Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh adjie.wibisono@eudoramail.com NB: Cheer up my friend, dont let your waiting for that moment taking away the lit of u'r face! 22-01-03, 10:46

Tidak ada komentar: